Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) oleh majlis guru Pondok Pesantren Nurul Ilmi Bojonggede Bogor

Dr. Yun Yun Yunadi Lc, MA. (paling kiri), Dr. Achmad Nasihi MT, M.Pd. (kiri tengah), Ustadz komaruddin, S.Pd.I, M.Pd. (kanan tengah), KH. Faisal M Ali nurdin Lc. MA. (paling kanan)

BOJONGGEDE,3-4/7/2024 – Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Nurul Ilmi Bojonggede Bogor pada Hari Rabu – Kamis, 3-4 Juli 2024. Acara Workshop yang berlangsung di Gedung Aula Pondok Pesantren Nurul Ilmi, acara ini dihadiri oleh seluruh majlis guru dan para narasumber yang telah diundang oleh Pengasuh Ponpes Nurul Ilmi.

Kegiatan ini dibuka dengan membaca surah al fatihah kemudian tilawah alqur’an dan dilanjutkan dengan sambutan – sambutan yang disampaikan oleh Kepala Madrasah Ponpes

Nurul Ilmi, Ustadz Komaruddin S,Pd.I., M,Pd. dan Pengasuh Ponpes Nurul Ilmi, KH. Faisal M Ali nurdin Lc. MA, kemudian dilanjutkan ke acara inti dari narasumber tentang Pengembangan Kompetensi Guru oleh Dr. Yun Yun Yunadi Lc, MA. (hari pertama)  dan materi tentang Kompetensi Siswa Madrasah 531 oleh Dr. Achmad Nasihi MT, M.Pd. (hari kedua) Pada acara Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka.

Dr. Achmad Nasihi MT, M.Pd.

Workshop tentang implementasi Kurikulum Merdeka bisa sangat bermanfaat untuk membahas cara mengintegrasikan prinsip-prinsip dan tujuan dari Kurikulum Merdeka ke dalam praktik pendidikan sehari-hari. Berikut adalah beberapa poin yang bisa dibahas dalam workshop tersebut:

1. Pengenalan tentang Kurikulum Merdeka:

   – Mendiskusikan tujuan dari Kurikulum Merdeka, yaitu untuk meningkatkan kreativitas, kemandirian, dan relevansi pendidikan dengan kehidupan nyata.

2. Strategi Implementasi:

   – Membahas strategi konkret untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka di sekolah atau institusi pendidikan.

   – Memahami bagaimana guru dan staf pendidikan dapat mengubah praktik pengajaran mereka untuk lebih menyesuaikan dengan visi Kurikulum Merdeka.

3. Pembelajaran Berbasis Proyek:

   – Menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek sebagai cara untuk mendorong kreativitas dan kemandirian siswa.

   – Contoh-contoh proyek yang relevan dan bagaimana mengintegrasikan pembelajaran lintas mata pelajaran.

4. Evaluasi dan Pengukuran Keberhasilan:

   – Menentukan cara untuk mengevaluasi keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka.

   – Membahas indikator pencapaian yang dapat digunakan untuk memantau dan mengevaluasi kemajuan siswa serta efektivitas kurikulum.

5. Kolaborasi dan Pemangku Kepentingan:

   – Mengidentifikasi peran penting pemangku kepentingan seperti guru, orang tua, dan siswa dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

   – Strategi untuk membangun kolaborasi yang kuat antara semua pihak terkait.

6. Sumber Daya dan Dukungan:

   – Membahas sumber daya yang diperlukan untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka, termasuk pelatihan guru, materi pembelajaran, dan infrastruktur yang diperlukan.

7. Studi Kasus dan Best Practices:

   – Mempelajari studi kasus dari sekolah atau institusi lain yang telah berhasil menerapkan Kurikulum Merdeka.

   – Memperoleh wawasan dari pengalaman praktis dalam mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam mengadopsi kurikulum baru.

8. Peran Teknologi dalam Kurikulum Merdeka:

   – Membahas bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mendukung Kurikulum Merdeka, seperti platform pembelajaran online, alat kolaborasi, dan analisis data untuk personalisasi pembelajaran.

9.Pembentukan Komunitas Pembelajaran:

   – Mendorong pembentukan komunitas atau jaringan guru dan staf pendidikan yang dapat saling mendukung dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

   – Membuat forum untuk berbagi pengalaman, tantangan, dan solusi antara peserta workshop.

Acara diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz H.Suryadi S.Pd., memohon kepada Allah SWT agar majlis guru diberikan kelancaran dan keberkahan selama mengajar dan mendidik santri Ponpes Nurul Ilmi dan dimudahkan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di Ponpes Nurul Ilmi Bojonggede Bogor.